Sukses

Kominfo Investigasi Dugaan STB TV Digital Meledak, Apa Hasilnya?

Kementerian Kominfo mengungkap hasil investigas mengenai dugaan STB meledak yang sempat ramai di media sosial.

Liputan6.com, Jakarta - Pekan lalu, beredar di media sosial mengenai Set Top Box (STB) TV digital yang diduga meledak di sebuah rumah. STB yang diduga meledak tersebut mengakibatkan sejumlah bagian rumah diklaim ikut terbakar.

Bersama dengan dugaan STB TV digital meledak itu, ada pula pesan yang menyebut agar masyarakat berhati-hati ketika membeli STB yang dipakai untuk menonton TV digital. Adanya informasi ini pun langsung ditanggapi oleh Kementerian Kominfo (Komunikasi dan Informatika).

Dalam webinar yang digelar secara virtual, Direktur Penyiaran Kementerian Kominfo Geryantika Kurnia, menyatakan Kementerian Kominfo telah melakukan investigasi setelah adanya laporan tersebut.

"Setelah itu, kami investigasi bukan STB yang rusak atau meledak, tapi penggunaan listriknya. Ada satu konektor digunakan hampir enam atau tujuh. Itu kan bahaya. Ketika dicek STB-nya tidak ada masalah," tutur Geryantika.

Oleh sebab itu, ia menuturkan, jika ada isu semacam ini perlu dicek dulu. Ia juga menuturkan, apabila ada masalah dengan STB, masyarakat bisa menghubungi service center STB terkait.

"Kalau yang ada garansi itu benar-benar tersertifikasi itu dijamin keamanannya," tutur Gery.

Dalam kesempatan itu, ia juga menyorot soal laporan mengenai harga STB yang dianggap lebih mahal sekarang ini.

Mengenai hal ini, Gery mengatakan, masyarakat sebaiknya bisa melakukan survei terlebih dulu. Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan mengecek harga di toko resmi brand STB yang biasanya ada di toko online.

Selanjutnya, apabila ingin membeli di toko ritel atau offline, masyarakat bisa membandingkan harga. Ia menuturkan, perbedaan harga antara offline atau online biasanya tidak terlalu tinggi, ditambah stok STB TV digital saat ini juga sudah melimpah dan tersedia di banyak tempat.

2 dari 5 halaman

Tips Aman Beli STB TV Digital

Terkait hal ini, pemerintah memberikan sosialisasi mengenai cara aman untuk membeli STB. Salah satu yang perlu diperhatikan adalah masyarakat memilih STB bersertifikat dari Kementerian Kominfo.

Dikutip dari situs resmi TV Digital, Senin (5/12/2022), sertifikasi diberikan sebagai jaminan STB bisa digunakan, aman, serta semua fitur di siaran digital bisa berfungsi optimal.

Selain itu, hal lain yang perlu diperhatikan adalah masyarakat bisa menyesuaikannya dengan kebutuhan. Seperti diketahui, ada beberapa varian STB beredar di pasaran ini.

Dengan harga dan merek beragam, masing-masing STB tentu menawarkan fitur tambahan berbeda. Berdasarkan pantauan, harga STB saat ini berkisar antara Rp 100.000 hingga Rp 400.000.

Lalu, sebelum memutuskan membeli STB untuk bisa menonton TV digital, masyarakat bisa mencari ulasan tentang produk tersebut lebih dulu. Jadi, masyarakat mengetahui kelebihan dan kekurangan, termasuk fitur tersedia.

Terakhir, saat membeli STB tersebut selalu perhatikan tanda khusus dalam kemasan. Pada STB yang sudah tersertifikasi Kementerian Kominfo, ada beberapa tanda yang perlu diperhatikan, seperti tulisan DVB-T2, tulisan 'Siap Digital', hingga gambar MODI sebagai ikon TV digital.

Kementerian Kominfo juga telah memberikan daftar rekomendasi STB yang sudah mendapatkan sertfikasi. Setidaknya, ada sekitar 70 model STB tersedia dan sudah mendapatkan sertifikasi.

3 dari 5 halaman

Daftar Harga STB TV Digital Bersertifikat Kominfo, Mulai Rp 100 Ribuan

Pemerintah telah memulai siaran TV digital di sejumlah wilayah baru pada Sabtu (3/12/2022). Wilayah baru tersebut meliputi Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Batam.

Rencana ini juga sudah diungkap oleh Direktur Penyiaran Kementerian Kominfo (Komunikasi dan Informatika) Geryantika Kurnia dalam sebuah diskusi virtual. Saat itu, ia mengonfirmasi siaran TV analog di wilayah tersebut mati pada 2 Desember 2022.

"Jadi, 2 Desember 2022 24.00 WIB, kesepekatan Lembaga Penyiaran Swasta dan sekitarnya, kemudian Yogya, Solo, dan sekitarnya, Semarang dan sekitarnya, terakhir Batam dan sekitarnya," ujarnya.

Dijelaskan lebih lanjut, Analog Switch Off (ASO) dilakukan di Batam untuk menghindari dispute atau perselisihan terkait spektrum frekuensi radio dengan negara tetangga.

Dengan kehadiran siaran TV digital di wilayah tersebut, masyarakat yang ingin menontonnya tentu perlu memiliki perangkat yang mendukung. Apabila belum memiliki TV yang mendukung siaran digital, masyarakat tetap bisa menikmati siaran dengan menggunakan Set Top Box (STB).

Jadi, masyarakat tidak perlu membeli TV baru. STB sendiri merupakan perangkat konversi digital untuk menghasilkan gambar dan suara.

Saat ini, STB juga bisa dibeli dengan mudah oleh masyarakat melalui kanal penjualan online dan offline. Harga yang ditawarkan pun beragam mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 400 ribu.

Namun perlu diingat, sebelum membeli STB dan menikmati TV digital, masyarakat juga perlu memastikan perangkat itu sudah mendapatkan sertifikasi dari Kementerian Kominfo.

Nah, untuk mengetahui informasi harga STB TV digital bersertifikasi Kominfo, berikut ini daftarnya :

  • Advan DVB-10KK - harga sekitar Rp 220.000
  • Akari ADS-2230 - harga sekitar Rp 240.000
  • Akari ADS-210 - harga sekitar Rp 330.000
  • Akari ADS-168 - harga sekitar Rp 400.000
  • Akari ADS-525 - harga sekitar Rp 240.000
  • Aldo AB3 - harga sekitar Rp 240.000
  • Aldo STB 03 - harga sekitar Rp 220.000
  • CBM SEI130LN
  • CBM DTP2162
  • CBM CBM91TH - harga sekitar Rp 260.000
  • CBM BSTB-2201
  • Crenova S-1087
  • Erza Genesis - harga sekitar Rp 220.000
  • Evercoss STB1 - harga sekitar Rp 170.000
  • Evercoss STB Mini - harga sekitar Rp 160.000
  • Evercoss STB Pro - harga sekitar Rp 235.000
  • Evercoss STB Max - harga sekitar Rp 245.000
  • Evenix H-1 - harga sekitar Rp 275.000
  • Freebox H-1 - harga sekitar Rp 190.000
  • Goldsat Sonic - harga sekitar Rp 230.000
  • Goldsat Revo - harga sekitar Rp Rp 235.000
  • Ichiko 8000HD - harga sekitar Rp 250.000
  • Infico ITB-202 - harga sekitar Rp 220.000
  • Inti 1407 - harga sekitar Rp 225.000
  • Iota Omega - harga sekitar Rp 235.000
  • Kubik Arca DVB-T2 - harga sekitar Rp 245.000
  • Luby Digitant - harga sekitar Rp 230.000
  • Matrix Apple DVB21P - harga sekitar Rp 275.000
  • Matrix Apple DV-T2 - harga sekitar Rp 350.000
  • Matrix Apple DVB-T2 Silver - harga sekitar Rp 220.000
  • Matrix Apple DVB-T2 Kuning - harga sekitar Rp 270.000
  • Matrix CH-77 - harga sekitar Rp 170.000 
  • Matrix Garuda DV-T2 - harga sekitar Rp 250.000
  • Modibox PD-101 - harga sekitar
  • Myvo Star-01 - harga sekitar Rp 200.000
  • Next TV G-1 - harga sekitar Rp 250.000
  • Noise Diamond - harga sekitar Rp 220.000
  • Nexmedia NA1300 - harga sekitar Rp 260.000
  • Nextron NT2000-D - harga sekitar Rp 220.000
  • Nextron TR 1000 - harga sekitar Rp 250.000
  • Nextron Vicson 2000 - harga sekitar Rp 290.000
  • Polytron PDV 600T2 - harga sekitar Rp 270.000
  • Polytron PDV 610T2 - harga sekitar Rp 340.000
  • Polytron PDV 620T2 - harga sekitar Rp 270.000
  • Polytron PDV 700T2 - harga sekitar Rp 270.000
  • Sharp STB-DD001I - harga sekitar Rp 300.000
  • Signal Viewer SVSETB01 - harga sekitar Rp 200.000
  • Super HD HD 168 - harga sekitar Rp 230.000
  • Super HD HD 168 Gol - harga sekitar Rp 190.000
  • Tanaka T2 - harga sekitar Rp 180.000
  • Tanaka T2 Sniper - harga sekitar Rp 225.000
  • Tanaka T2 Jurassic - harga sekitar Rp 250.000
  • Tanaka T2 New - harga sekitar Rp 225.000
  • Tanaka T-21 New Sakura - harga sekitar Rp 200.000
  • Tanaka T-21 New Samurai - harga sekitar Rp 230.000
  • Tanaka T-21 Spider - harga sekitar Rp 175.000
  • Tanaka T-21 Elang - harga sekitar Rp 170.000
  • Tanaka Nusantara - harga sekitar Rp 280.000
  • Tennox HD-9000 - harga sekitar Rp 190.000
  • Unicom Apollo - harga sekitar Rp 220.000
  • Varwin T1 
  • Venus Brio - harga sekitar Rp 215.000
  • Venus Cabai Rawit - harga sekitar Rp 170.000
  • Visio HS1685 - harga sekitar Rp 200.000
  • Vitara VTR-218T2 - harga sekitar Rp 240.000
  • Welhome Crown - harga sekitar Rp 190.000
  • Winasat HD-88 - harga sekitar Rp 170.000
  • Zyrex Zbox - harga sekitar Rp 379.000
4 dari 5 halaman

Bantuan STB Gratis

Dikutip dari situs resmi Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dalam Rapat Koordinasi Pelaksanaan Siaran Digital dan Ketersediaan STB, Selasa (29/11/2022), diungkapkan realisasi penerimaan bantuan Set Top Box (STB) di Batam dan Semarang sudah mencapai 100 persen.

Sementara, untuk wilayah Bandung, Yogyakarta, dan Solo, realisasinya bantuan STB TV digital sudah mencapai 98 persen.

Komisioner KPI Pusat, Mohamad Reza saat itu menyebutkan, wilayah Kota Surabaya awalnya masuk dalam ASO tahap kedua, tapi tidak jadi. Menurut Reza, hal itu karena capaian distribusi STB-nya baru 66 persen.

"Hanya wilayah kota Surabaya yang rencana awalnya masuk dalam ASO tahap kedua ini tidak jadi berganti karena capaian distribusi STB-nya baru 66 persen," kata Reza.

"Karenanya, usulan dari penyelenggara meminta agar pelaksanaan ASO di wilayah lain memperhatikan ketersediaan STB di daerah tersebut serta realisasi distribusi STB ke penerima bantuan," ujar Reza.

Penghentian siaran TV analog ini pun menyusul gelaran ASO yang sudah dilakukan di beberapa wilayah sebelumnya, termasuk di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) pada 2 November 2022 lalu. 

(Dam/Isk)

5 dari 5 halaman

Infografis Cara Pindah Dari TV Biasa Ke TV Digital